Kali ini akan diulas tentang 5 bentuk-bentuk mobilitas sosial beserta contoh dan penjelasannya secara lengkap. Gerak sosial (mobilitas sosial) adalah perpindahan status sekelompok orang ke status yang lain. Juga bisa diartikan sebagai perpindahan posisi individu atau kelompok dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain.
Mobilitas sosial juga dapat dikatakan perubahan, peningkatan, pergeseran atau penurunan status dan peran anggotanya. Individu yang berpindah tersebut bisa mengalami kenaikan kelas dalam suatu struktur sosial, atau bisa juga mengalami penurunan strata ke kelas yang lebih rendah dalam struktur sosial.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi mobilitas sosial merupakan suatu perpindahan status dalam stratifikasi sosial atau pelapisan sosial di masyarakat. Sementara saluran mobilitas sosial pun bisa bervariasi, mulai dari organisasi politik, ekonomi, pendidikan, keagamaan, militer, profesi, dan sebagainya.
Mobilitas sosial juga lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka yang tingkatan sosialnya mudah berubah dibandingkan dengan pada masyarakat tertutup yang tingkatan sosialnya ditentukan sejak kelahiran anggota masyarakatnya.
Mobilitas yang terjadi di dalam masyarakat ini dapat terjadi setiap saat, karena kelompok masyarakat tersebut bersifat dinamis. Dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, kita mengenal beberapa bentuk bentuk mobilitas sosial yaitu mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal dan lain sebagainya.
Secara tidak sadar masyarakat akan mengamalami mobilitas sosial yang masuk didalam salah satu dari bentuk bentuk mobilitas sosial yang ada. Lalu apa saja bentuk bentuk mobilitas sosial dan contohnya dalam kehidupan masyarakat, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
(baca juga faktor pendorong mobilitas sosial)
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Secara umum, terdapat 5 bentuk-bentuk mobilitas sosial di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Bisa juga diartikan perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan yang berbeda.
Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking). Dalam mobilitas vertikal terjadi perpindahan status yang tidak sederajat, yaitu bergerak naik ataupun turun dari strata satu ke strata yang lain.
Mobilitas vertikal ke atas (Social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas atau social climbing mempunyai dua bentuk yang utama yaitu :
a) Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya. Contohnya adalah sebagai berikut :
- A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.
- Seorang camat diangkat menjadi bupati.
b) Membentuk kelompok baru
Pembentukan suatu kelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya, misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi.
Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
Adapun penyebab social climbing adalah sebagai berikut :
- Melakukan peningkatan prestasi kerja. Misalnya seorang karyawan memiliki reputasi yang baik dan selalu memiliki ide-ide cemerlang untuk memajukan perusahaan, maka ia akan dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan
- Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Mobilitas vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama. Proses social sinking seringkali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
a) Turunnya kedudukan
Kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Contohnya adalah :
- Nelson Piquet Jr. dipecat dari tim Renault karena gagal meraih poin di F1 2009.
- Seorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi.
- Seorang karyawan salah satu perusahaan diberhentikan dengan tidak hormat karena melakukan korupsi.
b) Turunnya derajat kelompok
Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contohnya adalah sebagai berikut :
- Juventus terdegradasi ke Serie B, akibatnya, status sosial tim pun turun.
seorang yang menjabat direktur bank, karena bank yang dipimpinnya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi. - Perubahan sistem pemerintahan monarki atau kerajaan ke republik mengakibatkan penghargaan terhadap golongan bangsawar. yang dahulunya memiliki status paling tinggi di masyarakat berubah ke status yang lebih rendah.
Penyebab social sinking adalah sebagai berikut :
- Berhalangan tetap atau sementara. Misalnya sakit atau cacat tubuh
- Memasuki masa pensiun
- Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau dipecat dari jawabannya
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dan suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Bisa juga diartikan perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.
Mobilitas sosial sangat diperlukan untuk penyegaran, peningkatan daya hasil, dan daya guna sehingga peranannya dapat lebih efektif dan efisien. Contohnya adalah peralihan kewarganegaraan atau pekerjaan.
Mobilitas sosial bisa terjadi secara sukarela, tetapi bisa pula terjadi karena terpaksa. Berikut beberapa contoh bentuk bentuk mobilitas sosial horizontal berdasarkan tingakatan/status ataupun wilayahnya :
- Pak Nano pada awalnya adalah seorang guru matematika di SMK. Karena merasa tidak ada kecocokan di tempat kerjanya, ia memutuskan untuk pindah menjadi guru matematika di SMA.
- Seorang warga negara asing memilih untuk menjadi warga negara Indonesia.
- kepala sekolah A yang kemudian dipindah tugaskan untuk menjadi kepala sekolah di SMA B.
- Orang yang bekerja di sawah atau perkebunan tentunya setelah bekerja akan kembali lagi pulang ke rumah.
3. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti perpindahan status atau kedudukan yang terjadi dalam dua generasi atau lebih. Misalnya adalah generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi.
Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Mobilitas antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intergenerasi dan mobilitas intragenerasi.
Contoh mobilitas antargenerasi adalah :
- Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.
- Zaman dulu ayahnya adalah seorang buruh tani yang tidak berpendidikan dan miskin, tetapi ia berhasil mendidik dan menyekolahkan anaknya, sehingga anaknya menjadi seorang sarjana dan kemudian menjadi seorang pengusaha sukses yang kaya.
4. Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama.
Contoh mobilitas intragenerasi :
- Banyak mantan pejuang kemerdekaan yang beralih profesi menjadi pebisnis dan pengusaha.
- Pemuda angkatan sembilan puluhan memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi karena hidup di tengah-tengah era globalisasi dan industrialisasi.
- Yang diturunkan pangkatnya atau bahkan dikeluarkan (desersi) dari kesatuan karena menyalahgunakan kekuasaan seorang anggota militer.
5. Gerak Sosial Geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat yang disebabkan oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, maupun faktor sosial budaya.
Contoh gerak sosial geografis :
- Banyak warga desa yang dulunya berprofesi sebagai petani dan kemudian datang mengadu nasib ke kota besar dan menjadi pedagang/berjualan, supir, dan lain sebagainya.
- Perpindahan penduduk yang disebabkan adanya bencana alam, seperti gunung meletus, banjir, gempa bumi dan lainnya.
- Seorang buruh tani di musim panceklik pindah menjadi buruh bangunan yang artinya petani tersebut terpaksa pindah pekerjaan karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan di dedasanya.
Demikianlah informasi tentang 5 bentuk bentuk mobilitas sosial beserta contoh dan penjelasannya. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita lebih mengerti mengenai apa saja bentuk-bentuk mobilitas sosial yang ada dalam masyarakat.
Facebook Tweet Whatsapp