Faktor Pendorong Mobilitas Sosial dan Contohnya

11 Faktor Pendorong Mobilitas Sosial dan Contohnya [Lengkap]

Pembahasan kali ini adalah mengenai daftar 11 faktor pendorong mobilitas sosial dan contohnya. Mobilitas sosial atau biasa disebut dengan gerak sosial berasal dari bahasa latin yakni “mobilis” yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan “sosial” yang dimaksud berarti gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Pengertian mobilitas sosial adalah perpindahan posisi individu atau kelompok dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain. Individu yang bergerak status sosialnya bisa mengalami kenaikan status sosial ke status yang lebih tinggi atau sebaliknya malah mengalami penurunan status sosial ke status yang lebih rendah dalam struktur sosial.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa definisi mobilitias sosial adalah gerak sosial atau perubahan status sosial seseorang atau kelompok. Perpindahan sosial ini umumnya terjadi pada masyarakat terbuka yang modern dimana masyarakat sudah tidak lagi terikat kasta/strata.

Sebaliknya mobilitas sosial sulit terjadi pada masyarakat yang memiliki sistem kasta/berjenjang karena status sosial pada masyarakat yang menganut aturan kasta umumnya bersifat tertutup.

Naik dan turunnya mobilitas sosial dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pendorong mobilitas sosial dan faktor penghambat mobilitas sosial. Faktor faktor inilah yang akan menentukan naik dan turunnya mobilitas sosial suatu indivisu atau kelompok.

Lalu apa saja hal hal yang dapat mendorong terjadinya proses mobilitas sosial vertikal? Untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar 11 faktor pendorong mobilitas sosial lengkap beserta contohnya.

(baca juga bentuk-bentuk mobilitas sosial)

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial dan Contohnya

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Secara umum, hal hal dan situasi pendorong mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi beberapa faktor sebagai berikut ini :

1. Faktor Status Sosial

Status sosial yang dimiliki seorang anak kecil adalah warisan dari orang tuanya, tetapi setelah beranjak dewasa, mereka pasti ingin memiliki status sosial yang lebih baik. Banyak orang yang bekerja keras demi mendapatkan status sosial yang lebih baik.

Salah satu caranya adalah dengan mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi, tentu saja dengan melihat kemampuan dan jalan yang dapat ditempuh, dan hal ini hanya mungkin terjadi dalam masyarakat yang memiliki struktur sosial yang luwes.

2. Faktor Struktural

Faktor pendorong mobilitas sosial selanjutnya adalah faktor struktural merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial dari luar individu. Umumnya faktor ini berkaitan dengan pekerjaan, sistem ekonomi yang dianut masyarakat, dan tingkat fertilitas.

Faktor struktural juga merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Yang termasuk dalam cakupan faktor struktural antara lain:

a. Struktur Pekerjaan

Di setiap masyarakat terdapat beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Biasanya ini terkait dengan kegiatan perekonomian masyarakat tersebut.

b. Perbedaan Fertilitas

Setiap masyarakat memiliki tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah dan jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap proses mobilitas sosial yang akan berlangsung.

c. Ekonomi Ganda

Suatu negara mungkin saja menerapkan sistem ekonomi ganda (tradisional dan modern). Hal ini tentu akan berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang berstatus tinggi maupun yang rendah.

3. Faktor Individu

Faktor individu adalah kualitas seseorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun ketrampilan pribadi. Sehingga perbedaan pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang individu akan menjadi faktor pendorong mobilitas sosial dan penentu bagaimana kemampuan dia dalam melakukan mobilitas sosial.

Dengan pengetahuan yang tinggi ditambah keterampilan yang mumpuni dan sikap pantang menyerah akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi seorang individu untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi. Beberapa faktor yang termasuk dalam faktor individu diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Faktor keberuntungan

Setiap orang atau individu berusaha semaksimal mungkin dengan cara yang sama atau berbeda beda, pada akhirnya faktor keberuntungan juga memegang peran penting dalam hasil akhirnya.

Beberapa memiliki peruntungan yang baik, sehingga mobilitas sosial positif dapat lebih cepat dicapai namun beberapa haru menunggu lebih lama

b. Orientasi sikap terhadap mobilitas sosial

Faktor pendorong mobilitas sosial mungkin terjadi jika individu atau kelompok memiliki sifat positif terhadap perubahan dan optimis untuk menaikkan status sosialnya. Orientasi sikapnya haruslah diatur agar lebih mudah dalam mendorong mobilitas sosialnya.

c. Perbedaan kemampuan

Hal yang juga sangat mungkin mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial adalah kemampuan dari masing-masing individu. Perlu diingat bawah perubahan yang positif dapat terjadi pada diri seseorang jika disertai niat dan usaha. Juga dodorong dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki.

4. Faktor Situasi Politik

Politik merupakan salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Keadaan politik dan keamanan yang kacau dan tidak terjamin akan menyebabkan seseorang berpindah ke tempat yang lebih aman dan nyaman.

Sudah barang pasti jika keadaan negara tidak menentu dan banyak masalah tentulah akan mempengaruhi keamanan dan menyebabkan terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih terjamin keamanannya

Atau bisa juga disebabkan oleh sistem politik pemerintahan yang bertentangan dengan hati nurani maupun paham yang dianut. Jadi meskipun negara memiliki ekonomi yang baik, kaya raya dan subur, namun jika stabilitas politiknya buruk dan tidak kondusif akan mempengaruhi mobiltas masyarakat umum.

Selain itu politik juga berpengaruh terhadap keadaan pertahanan dan keamanan negara. Jadi situasi politik haruslah kondusif demi kebaikan bangsa dan masyarakat secara umum.

5. Faktor Keadaan Ekonomi

Seseorang dengan kesulitan ekonomi akan mencari dan melakukan perpindahan lapisan sosial agar mendapatkan perbaikan ekonomi. Seseorang yang hidup dalam kondisi sengsara, kesulitan ekonomi dan miskin serta serba kekurangan dalam kebutuhan hidupnya, mereka tidak mau menerima keadaan ini dan akan berusaha mencari tempat lain serta pindah menuju ke tempat yang lebih baik atau tinggal di daerah lain. Secara sosiologis mereka telah mengalami mobilitas.

6. Faktor Kependudukan (Demografi)

Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka akan berakibat pada penurunan kualitas ruang terbuka disuatu wilayah. Untuk mendapatkan ruang terbuka yang lebih baik orang akan berpindah ke wilayah lain.

Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu pihak, pertambahan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan sempitnya tempat pemukiman dan pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela.

Keadaan demikian yang mendorong sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman yang lain. Contohnya kepadatan Pulau Jawa mendorong para penduduk mengikuti program transmigrasi ke luar Pulau Jawa.

7. Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain

Faktor pendorong mobilitas sosial selanjutnya adalah keinginan melihat daerah lain. Adanya keinginan melihat daerah lain ini mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat yang lain. Contohnya adalah berekreasi kedaerah-daerah tujuan wisata di daerah lain.

8. Faktor Kemudahan Akses Pendidikan

Semakin berkualitas sistem pendidikan pada suatu negara akan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi setiap warga negara untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Pendidikan menjadi faktor pendorong mobilitas sosial dan bekal yang baik bagi setiap orang untuk bisa melakukan mobilitas sosial yang lebih tinggi. Tapi sebaliknya jika akses terhadap pendidikan rendah maka juga akan mempersulit seseorang untuk bisa mengubah status sosialnya menjadi lebih tinggi.

Dengan peningkatan sarana prasarana pendidikan bisa meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia, maka mobilitas sosial bisa berjalan lebih baik dan mengarah pada mobilitas vertikal yang lebih tinggi.

9. Faktor Kemudahan Mencari Pekerjaan

Setelah mendapatkan sebuah pekerjaan, orang-orang akan berkeinginan untuk melakukan mobilitas sosial. Hal ini dilakukan agar dapat mencapai jabatan tertentu di perusahaan tersebut dan meningkatkan status sosial mereka.

10. Faktor Ekspansi Teritorial

Perpindahan penduduk yang cepat akan mendorong mobilitas sosial dan mengubah status sosial mereka. Perpindahan ini biasanya akan menimbulkan perbedaan tingkatan sosial dalam struktur masyarakat, sehingga ada sebutan orang pendatang dan orang asli.

11. Faktor Kebebasan Berkomunikasi

Faktor pendorong mobilitas sosial yang terakhir adalah kebebasan dalam berkomunikasi. Orang-orang akan bergerak untuk melakukan perpindahan dari lingkungan yang komunikasinya serba kurang menuju ke lingkungan yang komunikasinya lebih bebas dan terbuka.

Demikianlah informasi dan penjelasan mengenai daftar 11 faktor pendorong mobilitas sosial dan contohnya. Semua faktor-faktor diatas adalah beberapa hal yang bisa menjadi pendorong terjadinya proses mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat.

Tinggalkan komentar